Selamat Datang di Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Blog ini merupakan hasil matakuliah Teknologi Komunikasi dan Informasi, namun tidak menutup kemungkinan Blog ini akan terus berkembang untuk kemajuan Dakwah Islam. Terima kasih atas kunjungannya dan selamat menikmati bacaan yang ada. Semoga Bermanfaat. Amin

Sabtu, 23 Juni 2012

Pokok-Pokok Pandangan Akhlak Menurut Islam


Pokok-pokok pandangan tentang akhlak menurut islam
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: AKHLAK TASAWUF
                                      Dosen Pengampu: Bpk. Komaruddin,  M. Ag

Description: iain color.jpg

Disusun Oleh:
Siti Khoirul Amri Ani              {101111040}
                                                                                                

                                            
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
I.                   PENDAHULUAN
Islam didefinisikan sebagai agama yang diturunkan oleh Allah SWT, kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW untuk mengatur hubungan manusia dengan Khaliq-nya, dirinya, dan dengan sesamanya. Hubungan dengan Khaliq-nya mencakup urusan aqidah dan ibadah. Hubungan manusia dengan dirinya mencakup akhlak, makanan atau minuman dan pakaian. Sedangkan hubungan manusia dengan sesamanya mencakup mu’amalat dan aqubat atau sanksi.
Akhlak Islam adalah sistem moral atau akhlak yang berdasarkan Islam, yakni bertitik tolak dari aqidah yang diwahyukan Allah kepada nabi atau rosul-Nya yang kemudian agar disampaikan kepada umatnya. Karena merupakan sistem akhlak yang berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan, maka tentunya sesuai pula dengan dasar dari pada agama itu sendiri. Dengan demikian, dasar atau pokok akhlak adalah Al-Qur’an dan Hadits yang merupakan sumber utama dari agama itu sendiri.[1]


II.                RUMUSAN MASALAH
Apa Saja Pandangan Akhlak Menurut Islam
III.             PEMBAHASAN
Ilmu akhlak adalah ilmu yang menentukan batas baik dan buruk, terpuji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin. Dengan kata lain ilmu akhlak adalah :
·         Menjelaskan baik dan buruk
·         Menerangkan apa yang seharusnya dilakukan
·         Menunjukkan jalan untuk melakukan perbuatan
·         Menyatakan tujuan di dalam perbuatan
Jadi ilmu akhlak adalah ilmu yang mempersoalkan baik buruknya amal. Amal terdiri dari perkataan, perbuatan atau kombinasi keduanya dari segi lahir dan batin.[2]
Akhlak sendiri adalah produk dari berbagai pemikiran, perasaan, dan hasil penerapan peraturan. Atas dasar inilah maka dalam mengemban dakwah tidak boleh hanya mengarahkan pada pembentukan akhlak dalam masyarakat. Karena akhlak merupakan hasil dari pelaksanaan perintah-perintah Allah SWT, yang dapat dibentuk dengan cara mengajak masyarakat kepada aqidah dan melaksanakan Islam secara sempurna.[3]   
Di dalam syari’at Islam terdapat sejumlah fardhu, kewajiban sunnah dan tatakerama, sekaligus haram dan ada yang disebut makruh. Bersamaan dengan batasan tentang masalah tersebut secara implisit sejauh yang dapat diketahui dari nash-nash Al-Qur’an, syari’at Islam juga meletakkan prinsip-prinsip dalam mengatur interaksi antara opini umum yang oleh masyarakat masuk dalam klasifikasi dzauq (rasa) dan ra’yul ‘am (pandangan umum).[4]
Nabi Muhammad saw diutus menjadi Rosul dengan maksud utuam untuk membina dan menyempurnakan akhlak, sebagaimana dinyatakan dalam hadist :
إنَّماَ بُعِثْتُ لأِ تَمِّمَ مَكاَ رِ مَ اْلأَخْلاَ قِ. (رواه أحمد)
Artinya : “Bahwasannya aku diutus Allah untuk menyempurnakan keluhuran akhlak (budi pekerti)”. (H. R. Ahmad).
Tugas nabi yang digariskan dalam sejarah hidupnya cukup menarik simpati manusia untuk mengikuti dan melaksanakan ajaran Risalahnya. Karena Risalah yang diajarkan nabi memberikan informasi tentang faktor-faktor keutamaan akhlak, lengkap dengan menjelaskan aspek-aspeknya.
Islam telah menggariskan tentang ibadah dan menetapkan atau beranggapan bahwa ibadah itu, merupakan pokok-pokok imam, bukan merupakan upacara agama yang bersifat abstrak. Islam tidak mengajarkan manusia melakukan perbuatan mungkar yang tidak mempunyai nilai akhlak yang luhur, tapi sebaliknya Islam mengajar manusia hidup bersahaja dengan akhlak yang mulia dalam keadaan yang bagaimanapun.[5]
Pada realitas bahwa Syariat Islam pada saat mengatur hubungan manusia dengan dirinya melalui hukum syara’ yang berkaitan dengan sifat akhlak, tidak menjadikannya sebagai aturan tersendiri seperti halnya aturan ibadah dan muamalah. Akan tetapi, akhlak dijadikan bagian dari perintah dan larangan Allah, untuk merealisasikan nilai khuluqiyah (nilai-nilai akhlak).
Seorang Muslim ketika menyambut seruan Allah untuk berlaku jujur, maka dia akan jujur. Apabila Allah memerintahkannya untuk amanah, dia akan amanah. Begitu pula apabila Allah melarang curang dan berbuat dengki, dia akan menjauhinya. Dengan demikian, akhlak dapat dibentuk hanya dengan satu cara, yaitu memenuhi perintah Allah Swt. untuk merealisasikan akhlak, yaitu budi pekerti luhur dan amal kebajikan. Sifat-sifat ini muncul karena hasil perbuatan, seperti sifat ‘iffah (menjaga kesucian diri) muncul dari pelaksanaan shalat.
Sifat-sifat tersebut juga muncul karena memang wajib diperhatikan saat melakukan berbagai kegiatan interaksi, seperti jujur yang harus ada saat melakukan jual beli. Meski aktivitas jual beli tidak otomatis menghasilkan nilai akhlak karena nilai tersebut bukan tujuan dari transaksi jual beli.
Jadi, sifat ini muncul sebagai hasil dari pelaksanaan amal perbuatan atau sebagai perkara yang mesti diperhatikan saat melakukan satu perbuatan. Karena itu, seorang Mukmin dapat memperoleh nilai rohani dari pelaksanaan shalatnya, dalam contoh lain, dia memperoleh nilai materi dalam transaksi perdagangannya, serta pada saat yang sama telah memiliki sifat-sifat akhlak yang terpuji.
Allah Swt telah memerintahkan jujur, amanah, punya rasa malu, berbuat baik pada kedua orang tua, silaturahmi, menolong orang dalam kesulitan, dan sebagainya. Semuanya merupakan sifat akhlak yang baik dan Allah Swt. menganjurkan kita terikat dengan sifat-sifat ini. Sebaliknya, Allah Swt melarang sifat-sifat yang buruk, seperti berdusta, khianat, dengki, durhaka, melakukan maksiat, dan sebagainya.[6]
Konsep Akhlak Dalam Islam
Ø  Akhlak merupakan satu sistem yang menilai tindakan zahir dan batin manusia manakala moral ialah satu sistem yang menilai tindakan zahir manusia sahaja.
Ø  Akhlak mencakup pemikiran, perasaan dan niat di hati manusia dalam hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia dengan makhluk lain manakala moral mencakupi pemikiran, perasaan dan niat di hati manusia dalam hubungan manusia dengan manusia sahaja.
Ø  Nilai-nilai akhlak ditentukan oleh Allah swt melalui al-Quran dan tunjuk ajar oleh Rasulullah saw manakala moral ditentukan oleh manusia.
Ø  Nilai-nilai akhlak bersifat mutlak, sempurna dan tetap manakala nilai-nilai moral bersifat relatif, subjektif dan sementara.
Islam merangkumi aqidah, dan syariat itu mengandungi roh akhlak. Akhlak adalah roh kepada risalah Islam sementara syariat adalah lembaga jelmaan daripada roh tersebut. Ini berarti Islam tanpa akhlak seperti rangka yang tidak mempunyai isi, atau jasad yang tidak bernyawa. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : "Islam itu akhlak yang baik". Begitu juga sabda Baginda yang bermaksud : "Tidak ada sesuatu yang lebih berat timbangannya selain daripada akhlak yang mulia."[7]
Akhlak Islam sangat luas merangkumi segenap perkara yang berkaitan dengan kehidupan manusia sama ada hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan makhluk lain, antara lain :
a) Akhlak dengan Allah : Antara ciri-ciri penting akhlak manusia dengan Allah swt ialah :
  • Beriman kepada Allah
  • Beribadah atau mengabdikan diri, tunduk, taat dan patuh kepada Allah
  • Sentiasa bertaubat dengan Tuhannya  
  • Mencari keridhaan Tuhannya
  • Melaksanakan perkara-perkara yang wajib, fardhu dan nawafil
  • Ridha menerima Qadha' dan Qadar Allah
b) Akhlak dengan manusia :
  • Akhlak dengan Rasulullah
  • Akhlak dengan kedua orang tua
  • Akhlak dengan guru
  • Akhlak kepada jiran tetangga
  • Akhlak suami isteri
  • Akhlak dengan anak-anak
  • Akhlak dengan kaum kerabat 
c) Akhlak terhadap makhluk selain manusia :
  • Malaikat
  • Jin
  • Hewan ternakan
  • Hewan bukan ternakan
  • Alam
Kedudukan Akhlak dalam Islam
Akhlak mempunyai kedudukan yang paling penting dalam agama Islam. Antaranya :
  • Akhlak dihubungkan dengan tujuan risalah Islam atau antara perutusan utama Rasulullah saw. 
  • Akhlak menentukan kedudukan seseorang di akhirat nanti yang mana akhlak yang baik dapat memberatkan timbangan amalan yang baik. 
  • Akhlak dapat menyempurnakan keimanan seseorang mukmin
  • Akhlak yang baik dapat menghapuskan dosa manakala akhlak yang buruk boleh merusakkan pahala.
  • Akhlak merupakan sifat Rasulullah saw di mana Allah swt telah memuji Rasulullah kerana akhlaknya yang baik seperti yang terdapat dalam al-Quran, firman Allah swt yang bermaksud : "Sesungguhnya engkau seorang yang memiliki peribadi yang agung )mulia)."
  • Akhlak tidak dapat dipisahkan dari Islam
  • Akhlak yang baik dapat menghindarkan seseorang itu dari pada neraka sebaliknya akhlak yang buruk menyebabkan seseorang itu jauh dari surga
  • Salah satu rukun agama Islam ialah Ihsan, yaitu merupakan asas akhlak seseorang muslim.

Ciri-ciri Akhlak Islam :

v  Islam menyeru agar manusia menghiasi jiwa dengan akhlak yang baik dan menjauhkan diri dari akhlak yang buruk. Yang menjadi ukuran baik dan buruknya adalah syara, yaitu apa yang diperintahkan oleh syara, itulah yang baik dan apa yang dilarang oleh syara itulah yang buruk.
v  Lingkungan skop akhlak Islam adalah luas meliputi segala perbuatan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia dengan makhluk selain manusia.
v  Islam menghubungkan akhlak dengan keimanan. Orang yang paling sempurna keimanannya ialah orang yang paling baik akhlaknya.
v  Adanya konsep balasan dan ganjaran pahala atau surga oleh Allah dan sebaliknya orang yang berakhlak buruk akan mendapat dosa atau disiksa dalam neraka.[8]
IV.             KESIMPULAN
Akhlak merupakan suatu perlakuan yang tetap sifatnya di dalam jiwa seseorang yang tidak memerlukan daya pemikiran di dalam melakukan sesuatu tindakan. Karena akhlak merupakan hasil dari pelaksanaan perintah-perintah Allah SWT, yang dapat dibentuk dengan cara mengajak masyarakat kepada aqidah dan melaksanakan Islam secara sempurna.
Islam telah menggariskan tentang ibadah dan menetapkan atau beranggapan bahwa ibadah itu, merupakan pokok-pokok imam, bukan merupakan upacara agama yang bersifat abstrak. Islam tidak mengajarkan manusia melakukan perbuatan mungkar yang tidak mempunyai nilai akhlak yang luhur, tapi sebaliknya Islam mengajar manusia hidup bersahaja dengan akhlak yang mulia dalam keadaan yang bagaimanapun.
Akhlak Islam sangat luas merangkumi segenap perkara yang berkaitan dengan kehidupan manusia sama ada hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan makhluk lain, antara lain : akhlak dengan Allah, akhlak dengan manusia, akhlak terhadap makhluk selain manusia.

V.                PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami sajikan, semoga dapat menambah ilmu serta bermanfaat bagi kita semua. Segala kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, kami hanyalah manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan makalah.


DAFTAR PUSTAKA
Al Ghazali, Muhammad. Akhlak Seorang Muslim. Semarang : CV. Wicaksana. 1986
Hawwa, Sa’id. Perilaku Islami. Solo : Studi Press. 1994
Mustofa, Ahmad. Akhlak Tasawuf. Bandung : CV. Pustaka Setia. 1997
Umary, Barmawie. Materia Akhlak. Solo : Ramadhani. 1995
http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/akhlak-menurut-pandangan-islam.html
http://sites.google.com/site/khazalii/4udi2052akhlakdalamislam


[1]Drs. H. A. Mustofa. Akhlak Tasawuf. Hlm : 149
[2]Drs. Barmewie Umary. Materia Akhlak. Hlm :  1
[3] http://www.scribd.com/doc/6522720/13Akhlak-Dalam-Pandangan-Islam
[4] Sa’id Hawwa. Perilaku Islam. Hlm : 11
[5] Muhammad Al Ghazali. Akhlak Seorang Muslim. Hlm : 10
[6] http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/akhlak-menurut-pandangan-islam.html

[7] http://sites.google.com/site/khazalii/4udi2052akhlakdalamislam

[8] http://sites.google.com/site/khazalii/4udi2052akhlakdalamislam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar